Cuma Dengan Susu Bubuk Dancow dan Bahan-Bahan Alami Ini, Leher Hitam Kamu Akan Menjadi Putih Berseri Sejak pemakaian Pertama

 

SUBHANAALLAH !!! Buatlah Suamimu Bangga Karena Masa Lalumu Yang Terjaga

 


Siapa sih yang tidak bangga tersanding dengan seorang perempuan yang kehormatannya selalu ia jaga dengan baik sesuai dengan aturan syari’at islam. yang mampu menjaga dirinya kapanpun dan dimanapun ia berada, tak peduli betapa menggeloranya perkembangan dunia, baginya komitmen yang ia jaga akan tetap menjadi patokan dalam melangkah.

Gemerlapnya dunia fahasion, gaya hidup yang kekinian tak sedikitpun membuatnya goyah untuk mengikuti trend. Karena ia percaya dan yakin bahwa menjadi diri sendiri adalah hal terbaik dalam hidup.

Sebab dimasa depan ia akan menjadi kebanggaan dari suaminya, dan menjadi teladan bagi anak-anaknya. Karena menjadi kebanggaan yang tak ada duanya bagi suaminya kelak memiliki istri yang masa lalunya terjaga dengan baik.

Jangan Membuat Dirimu Musta’mal Oleh Laki-Laki Yang Bukan Muhrim, Sebab Bukan Hanya Allah Yang Kecewa Padamu, Suamimu Juga Akan Demikian

Bagaimana caranya agar kita menjadi kebanggaan dari suami kelak?, yaitu jangan membuat diri kita musta’mal oleh laki-laki yang bukan muhrim. Kita harus bisa menjaga diri kita agar tidak melakukan sesuatu yang dapat menjatuhkan harga diri kita sebagai seorang muslimah.

Sebab, bukan hanya Allah yang akan kecewa dengan apa yang kita lakukan, karena dimasa mendatang suami kita juga pasti akan kecewa dengan apa yang kita perbuat dimasa lalu.

Jangan Bosan Untuk Selalu Melangkah Pada Kebaikan, Agar Suamimu Kelak Sadar Akan Tanggung Jawabnya
Seorang wanita yang terbiasa melangkahkan kakinya dalam kebaikan akan membuat suaminya lebih berhati-hati dalam menjalani hidup bersamanya kelak. Sebab keiasaan istri yang selalu berbijak pada kebaikan akan senantiasa membuat seorang suami berfikir dua kali untuk melakukan langkah-langkah dalam inginnya.

Ia akan selalu menyadari betapa besar tanggung jawabnya sebagai seorang imam keluarga, karena jika sampai kebaikan istrinya berubah otomatis yang paling utama dikoreksi adalah dirinya, sebab ia berkewajiban untuk menjaganya.

Jagalah Selalu Kehormatan Dirimu, Agar Suamimu Bangga Memilikimu

Wanita yang selalu menjaga kehormatan dirinya bukan hanya membuat Allah senang melihatnya, tapi suamipun juga akan bangga mimiliki kita kelak. Karena dengan kita menjaga kehormatan yang kita miliki, sama saja kita menjaga hati calon suami kita agar tidak kecewa dengan segala kelakuan kita dimasa lalu.

Cerdaslah Dalam Mengawal Kemarahan, Ketabahan, Keikhlasan Dan Bersyukur, Agar Suamimu Tahu Bagaimana Kamu Melatih Diri Dimasa Lalu

Tanpa memberi tahu siapa diri kita kepada suami, jika sudah hidup dalam satu atap yang sama tentu laki-laki yang akan menyanding kita kelak tahu bagaimana sikap dan perilaku yang kita miliki.

Maka dari itu kita dituntut untuk cerdas dalam mengawal hati dalam hal kemarahan, ketabahan, keikhlasan dan bersyukur, agar suami kita tahu bagaimana sulitnya kita berlatih diri menjadi sosok yang tangguh. Agar dia juga tahu bagaimana cara memperlakukan kita dengan bijak, dan tidak memperlakukan kita dengan semena-mena.
Biasakan Dirimu Untuk Tidak Selalu Mengeluh, Agar Suamimu Bersyukur Menyandingmu Dimasa Mendatang
blog.hawaku.com
Iya, kita memang selalu dituntut untuk tak terbiasa mengeluh dengan apa yang terjadi pada kehidupan kita. Karena jika hati kita sudah terbiasa untuk tidak mengeluh dengan segala sesuatu yang telah Allah tetapkan, insyaallah dalam menyikapi segala sesuatunya kita akan terus berlapang dada.

Dan ketika berumah tanggapun kita akan selalu menerima segala sesuatunya dengan bijaksana. Kita tidak akan seenaknya menuntut suami sesuai dengan ingin yang kita miliki. Kita akan senantiasa legowo atas apa yang sudah suami berikan.

Sebab itulah suami akan selalu bersyukur karena memiliki istri yang bisa menghargainya dengan penuh pengertian.


Sumber : humairoh.com

WAJIB DIBACA !!! Rajin Sholat Tapi Amal Tidak Dicatat Malaikat, Ternyata Ini Alasannya

 


Melakukan ibadah yang baik tentu harapan kita mendapatkan amal yang baik pula. Namun ada juga beberapa kegiatan yang baik tapi justru tidak memperoleh apa apa, malah yang diperoleh dosa juga ada. Semua itu tergantung niatnya.

Dari niat saja jika niat kita baik langsung dicatat amalnya juga. Begitupun sebaliknya. Sama dengan judul diatas, bahwa Rajin shalat tapi amalnya tidak dicatat malaikat? Kok bisa ya?

Rasulullah SAW pernah menyampaikan kekhawatiran tentang sesuatu yang di kemudian hari bisa menjangkiti umatnya. Beliau bersabda, “Sesungguhnya ada sesuatu yang aku takutkan di antara sesuatu yang paling aku takutkan menimpa umatku kelak, yaitu syirik kecil.

Para sahabat bertanya, ‘Apakah syirik kecil itu?’ Beliau menjawab, riya. Dalam sebuah hadis diceritakan pula bahwa di akhirat kelak akan ada sekelompok orang yang mengeluh, merangkak, dan menangis. Mereka berkata, “Ya Allah di dunia kami rajin melakukan shalat, tapi kami dicatat sebagai orang yang tidak mau melakukan shalat”.

Para malaikat menjawab, ‘Tidakkah kalian ingat pada waktu kalian melakukan shalat kalian bukan mengharap ridha Allah, tapi kalian mengharap pujian dari manusia, kalau itu yang kalian cari, maka carilah manusia yang kau harapkan pujiannya itu.”

Jelaslah, bahwa kualitas sebuah amal berbanding lurus dengan kualitas niat yang melatarbelakanginya.

Bila niat kita lurus, maka lurus pula amal kita. Tetapi bila niat kita bengkok, maka amal kita pun akan bengkok. Agar niat kita senantiasa lurus dan ikhlas, alangkah baiknya apabila kita menghayati kembali janji-janji yang selalu kita ucapkan saat shalat, “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup, dan matiku hanyalah untuk Allah seru sekalian alam”.

Nah sekarang sudah tahu kan maksud saya posting dengan judul diatas? Semoga dengan membaca ini amal ibadah kita semakin ditingkatkan sehingga kita bisa menabung amal kita untuk ditebus dihari akhir nanti. Semoga bermanfaat.

Sumber: beritanyata.com

Masih Ingin Cukur Alis? Ini Hukum Cukur Alis Mata Dalam Islam

 


Ketika orang ingin tampil cantik, kadang sampai rela melakukan apa saja demi mendapatkan kecantikan yang diinginkan. Ada operasi plastik, ada silikon, sulam bibir, ada cukur alis mata, dan masih banyak lagi.

Khusus untuk cukur alis mata, sebaiknya anda bagi para wanita pikir 2 kali lagi setelah baca artikel ini. Bagi Sahabat Muslimah yang suka menggunting bulu alis atau merapikannya dengan mencukur bagian-bagian tertentu untuk memperindah alis mata, ternyata hukumnya haram lho.

Hal tersebut karena hal itu termasuk mengubah ciptaan Allah dan mengikuti setan yang selalu memperdaya manusia supaya mengubah ciptaan Allah. Allah berfirman:

وَلَأُضِلَّنَّهُمْ وَلَأُمَنِّيَنَّهُمْ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُبَتِّكُنَّ آذَانَ الْأَنْعَامِ وَلَآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ ۚ وَمَن يَتَّخِذِ الشَّيْطَانَ وَلِيًّا مِّن دُونِ اللَّهِ فَقَدْ خَسِرَ خُسْرَانًا مُّبِينًا

“dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya”. Barangsiapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.” (QS. an-Nisa’ : 119)

Diriwayatkan dalam Kitab Ash-Shahih (Al-Bukhari dan Muslim) dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu bahwa ia berkata:

“Semoga Allah melaknat wanita-wanita yang mentatto dirinya atau meminta ditattokan, yang mencukur bulu alisnya atau meminta dicukurkan, yang mengikir giginya supaya kelihatan indah dan mengubah ciptaan Allah.”

Kemudian beliau berkata: “Mengapa aku tidak melaknat orang-orang yang telah dilaknat oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam Kitabullah, yakni firman Allah: “Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia.Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah.” (QS. 59:7)

Nah sudah jelas bukan penjelasan diatas. Sebagai muslimah yang belajar untuk senantiasa beriman kepada Allah, pasti akan selalu mengikuti apa yang Allah perintahkan di dalam Al-Qur’an dan mengikuti ajaran Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam hadits.

Yuk sama-sama belajar menyempurnakan ketakwaan kita dengan selalu meninggalkan apa yang menjadi laranganNya dan selalu melakukan apa yang diperintahkan-Nya.

Sumber: beritanyata.com

WAJIB DIBACA !!! Kaitan Antara Takdir, Ikhtiar, Do’a dan Tawakal

 


Takdir adalah takaran, ukuran, ketetapan, peraturan, undang-undang yang diciptakan Allah tertulis di Lauh Mahfuz sejak zaman azali dan berlaku bagi semua makhluk-Nya. Takdir ada dua macam, yaitu takdir mubram dimana makhluk tidak diberi peluang atau kesempatan untuk memilih dan mengubahnya, dan takdir muallaq dimana makhluk diberi peluang atau kesempatan untuk memilih dan mengubahnya.

Takdir itu terbagi dua yaitu:

Takdir mubram yakni: takdir yang semata-mata ketentuan Allah seperti kematian, kela hiran,jenis kelamin, jodoh dll.
Takdir Mu’allaq, yakni takdir yang tergantung pada ikhtiar dan potensi yang ada pada manusia seperti sembuh dari sakit bila berobat, sukses dalam berusaha, tingkat hidup, kecerdasan dsb.
Ikhtiar adalah berusaha melakukan segala daya dan upaya untuk mencapai sesuatu sesuai dengan yang dikehendaki. Menurut bahasa Arab, ikhtiar berarti ‘memilih’. Dua pengertian yang berbeda itu tetap mempunyai hubungan yang erat dan merupakan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai contoh, setiap orang mempunyai kebebasan memilih untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Ada yang mencari nafkah dengan berdagang, bertani, menjadi karyawan, wirausaha, dan lain sebagainya.

“… Berusahalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman akan melihat usahamu …” (Q.S. At-Taubah 9:105)

“… Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S. Ar-Ra’du 13: 11)

Do’a berasal dari bahasa arab yang akar katanya: Da-‘a-yad’u-du’a-an yang artinya:permohonan, harapan, do’a, pujian, dan sebagainya. Berdo’a artinya menyeru, memanggil, atau memohon pertolongan kepada Allah atas segala sesuatu yang diinginkan.

Seruan kepada Allah itu bisa berbentuk ucapan tasbih(Subhanallah), pujian (Alhamdulillah), istighfar (astaghfirullah), atau memohon (A’udzubillah), dan sebagainya.

Berdo’a merupakan aktivitas ibadah, dan bahkan menurut sabda Nabi Muhammad SAW doa di ibaratkan sebagai otak ibadah (Mughulibadah). Seperti halnya otak bagi manusia yang demikian penting peranaanya bagi kehidupan, demikian pula doa dalam ibadah. Bahkan doa juga merupakan tiang agama (imaduddin) dan sejata bagi orang mukmin (silahul mukmin).

Tawakal diartikan dengan sikap pasrah dan menyerahkan segala urusannya kepada Allah. Dalam bahasa Arab, tawakal berarti `mewakilkan’, yaitu mewakilkan kepada Allah untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu urusan.

Ajaran tawakal ini menanamkan kesan bahwa manusia hanya memiliki hak dan berusaha, sedangkan ketentuan terakhir tetap di tangan Allah swt. sehingga apabila usahanya berhasil, is tidak bersikap lupa diri dan apabila mengalami kegagalan, is tidak akan merasa putus asa. Pengertian seperti ini merupakan ajaran tawakal yang paling tepat.

Artinya: “Maka apa bila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.” (QS Ali Imran: 159)

Takdir, ikhtiar, do’a dan tawakal adalah empat hal yang sulit untuk dipisah-pisahkan. Dengan kemahakuasaan-Nya, Allah menciptakan undang-undang, peraturan, dan hukum yang tidak dapat diubah oleh siapa pun. Sementara itu, manusia diberi kebebasan untuk memilih dan diberi hak untuk bekerja dan berusaha demi mewujudkan pilihannya. Akan tetapi, setiap manusia tidak dapat dan tidak dibenarkan memaksakan kehendak kepada Allah untuk mewujudkan keinginannya.

Bertawakal bukan berarti bahwa seseorang hanya diam dan bertopang dagu tanpa bekerja. Orang yang sudah menentukan pilihan dan cita-citanya tanpa mau bekerja, hanya akan menjadi lamunan atau khayalan semata karena hal itu tidak akan pernah terlaksana. Firman Allah swt.

Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.” (QS An Najm: 39)

Dalam sebuah hadis yang panjang dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dikisahkan bahwa ketika Khalifah Umar bin Khattab ra. dan pasukannya akan masuk ke negeri Syam dan telah sampai di perbatasan, ada yang menyampaikan laporan bahwa di negeri Syam tersebut tengah terjangkit penyakit menular.

Khalifah Umar bin Khattab ra. akhirnya memutuskan untuk membatalkan ke negeri Syam dan kembali pulang ke Madinah. Abu Baidah berkata pada Khalifah, “Mengapa Anda lari dari takdir Allah?” Khalifah Umar bin Khattab ra. menjawab, “Kami lari dari takdir untuk mengejar takdir pula.”

Maksud dari pernyataan `lari dari takdir menuju takdir’ itu adalah bahwa mereka memilih meninggalkan takdir yang buruk menuju pada takdir yang lebih baik. Manusia yang telah diberi fitrah dan pengetahuan untuk dapat membedakan baik dan buruk pasti akan senantiasa mampu menaati segala kebaikan dan menjauhi keburukan.

Oleh karena itu, sebagai penghayatan terhadap keyakinan akan takdir, ikhtiar, doa dan tawakal, maka kewajiban kita memilih segala hal yang baik. Adapun ukuran mengenai baik dan buruknya adalah norma yang tercantum pada Al-Qur’an dan hadits, senantiasa tekun, bersungguh-sungguh dalam bekerja sesuai kemampuan, bertawakal, berdoa, tidak sombong atau lupa diri dan bersyukur apabila berhasil serta tidak berputus asa apabila belum berhasil.

Dari beberapa pernyataan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa tawakal merupakan sikap penyerahkan diri terhadap segala sesuatu kepada Allah setelah berusaha dengan sungguh-sungguh. Dan tawakal sendiri tidak sah tanpa disertai dengan adanya usaha dan mengikuti sunah, serta aturan-aturan yang ditetapkan Allah SWT.

Memang semua manusia sudah ditetapkan rizkinya masing-masing, namun rizki itu tidak datang dengan sendirinya, tetapi harus melalui ikhtiar atau usaha, do’a dan tawakkal. Misalkan saja, jika kita ingin pandai, haruslah kita rajin belajar, dll. Dalam segala usaha (ikhtiar) haruslah disertai dengan do’a, berdo’a dengan sungguh-sungguh kepada Allah mengharap apa yang diinginkan.

Kalau sudah berikhtiar, berdoa dan bertawakkal ternyata tidak membuahkan hasil seperti yang kita harapkan, yakinlah bahwa di balik semua kegagalan pasti ada hikmah yang lebih baik. Boleh jadi kita membenci sesuatu, namun di balik itu ada hikmah kebaikan. Sebaliknya, boleh jadi kita menyukai sesuatu, namun di balik itu ada keburukan. Karenanya, kita harus selalu berprasangka baik pada Allah, bahwa Allah hanya akan memberikan yang terbaik untuk kita.

Sumber: bacaanmadani.com

SUBHANAALLAH !!! Seperti Inilah Istri yang Menyejukkan Hati

 


Sebaris kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi seorang istri yang ingin menjadi perhiasan terindah dunia dan bidadarinya akhirat  yaitu wanita shalihah. Semoga melalui kisah ini dapat menjadi inspirasi bagi seseorang yang mendambakan keluarga sakinah mawadah wa rahmah yang diridhai oleh Allah  ‘Azza wa jalla

Ia menceritakan pengalamannya:

“Ketika aku menikahi Zainab binti Hudair aku berkata dalam hati: Aku telah menikah dengan seorang wanita Arab yang paling keras dan paling kaku tabiatnya. Aku teringat tabiat wanita-wanita bani Tamim dan kerasnya hati mereka. Aku berkeinginan untuk menceraikannya. Kemudian aku berkata (dalam hati): “Aku pergauli dulu (yaitu menikah dan berhubungan dengannya), jika aku dapati apa yang aku suka, aku tahan ia. Dan jika tidak, aku ceraikan ia.”

Kemudian datanglah wanita-wanita bani Tamim mengantarkannya. Dan setelah ditempatkan dalam rumah, aku berkata, “Wahai fulanah, sesungguhnya menurut sunnah apabila seorang wanita masuk menemui suaminya hendaklah si suami shalat dua rakaat dan si istri juga shalat dua rakaat.”

Akupun bangkit mengerjakan shalat kemudian aku menoleh ke belakang ternyata ia ikut shalat di belakangku. Seusai shalat para budak-budak wanita pengiringnya datang dan mengambil pakaianku dan memakaikan padaku pakaian tidur yang telah dicelup dengan za’faran.

Dan tatkala rumah sudah kosong, aku mendekatinya dan aku ulurkan tanganku kepadanya. Ia berkata, “Tahan dulu (sabar dulu).”

Aku berkata dalam hati, “Satu malapetaka telah menimpa diriku.” (yakni musibah telah menimpa dirinya)

Lalu ia memuji Allah kemudian memanjatkan shalawat atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Aku adalah seorang wanita Arab. Demi Allah, aku tidak pernah melangkah kecuali kepada perkara yang diridhai Allah. Dan engkau adalah lelaki asing, aku tidak mengenali perilakumu (yakni aku belum mengenal tabiatmu).

Beritahulah kepadaku apa saja yang engkau suka hingga aku akan melakukannya dan apa saja yang engkau benci hingga aku bisa menghindarinya.”

Aku berkata kepadanya, “Aku suka begini dan begini (Syuraih menyebutkan satu persatu perkataan, perbuatan, makanan dan segala sesuatu yang disukainya) dan aku benci begini dan begini (Syuraih menyebutkan semua perkara yang ia benci).”

Ia berkata lagi, “Beritahukan kepadaku siapa saja anggota keluargaku yang engkau suka bila ia mengunjungimu?”

Aku (Syuraih) berkata, “Aku adalah seorang qadhi, aku tidak suka mereka (anggota keluargamu) membuatku bosan.”

Maka akupun melewati malam yang paling indah, dan aku tidur tiga malam bersamanya. Kemudian aku keluar menuju majelis qadha’, dan aku tidak melewati satu hari melainkan hari itu lebih baik daripada hari sebelumnya.

Tibalah waktu kunjungan mertua.

Yaitu genap satu tahun (setelah berumah tangga).

Aku masuk ke dalam rumahku. Aku dapati seorang wanita tua sedang menyuruh dan melarang.

Aku bertanya, “Hai Zainab, siapakah wanita ini?”

Istriku menjawab, “Ia adalah ibuku.”

“Marhaban”, sahutku.

Ia (ibu mertua) berkata, “Bagaimana keadaanmu hai Abu Umayyah?”

“Alhamdulillah baik-baik saja”, jawabku.

“Bagaimana keadaan istrimu?” Tanyanya.

Aku menjawab, “Istri yang paling baik dan teman yang paling cocok. Ia mendidik dengan baik dan membimbing adab dengan baik pula.”

Ia berkata, “Sesungguhnya seorang wanita tidak akan terlihat dalam kondisi yang paling buruk tabiatnya kecuali pada dua keadaan: Apabila sudah punya kedudukan di sisi suaminya dan apabila telah melahirkan anak. Apabila engkau melihat sesuatu yang tak mengenakkan padanya pukul saja. Karena, tidaklah kaum lelaki memperoleh sesuatu yang lebih buruk dalam rumahnya selain wanita warhaa’(yaitu wanita yang tidak punya kepandaian dalam melakukan tugasnya).

Syuraih berkata, “Ibu mertuaku datang setiap tahun sekali kemudian ia pergi sesudah bertanya kepadaku tentang apa yang engkau sukai dari kunjungan keluarga istrimu ke rumahmu?”

Aku menjawab pertanyaannya, “Sekehendak mereka!” Yaitu sesuka mereka saja.

Aku hidup bersamanya selama dua puluh tahun, aku tidak pernah sekalipun mencelanya dan aku tidak pernah marah terhadapnya.”

Dikutip dari buku Agar Suami Cemburu Padamu karya Dr. Najla’ As-Sayyid Nayil, penerbit Pustaka At-Tibyan

Sumber: akhwatmuslimah.com

Dear Perempuan, Jadilah Cantik Karna Menutup Aurat. Baik Karena Senyuman. Menawan Karna Sopan

 


Semua perempuan pasti ingin terlihat cantik, dilihat cantik oleh orang lain khususnya kaum adam. Dihadpan orang lain kita semua pasti ingin menunjukkan bahwa kita adalah orang yang baik.

Namun apalah daya kalau tampang kita memang pas-pasan, meski begitu kau tidak perlu merasa sedih, kamu masih bisa menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang cantik, cantik hatinya, kamu juga bisa memperlihatkan kecantikanmu dengan cara menjadi pribadi yang murah senyum dan sopan. Dengan begitu kau bukan hanya akan terlihat cantik namun juga akan terlihat anggun.

Jadilah Perempun Yang Cantik Bukan Karena Make Up Yang Tebal Tapi Karena Kamu Menutup Auratmu
 


Jadilah kamu sebagai seorang perempuan yang cantik, bukan cantik karena make up yang tebal, tapi cantiklah karena kamu menutup auratmu. Biasanya wanita yang benar-benar ingin menutup auratnya akan sering berwudhu ketimbang berdandan.

Dan seseorang yang tidak pernah lepas dari wudhunya akan memiliki aura tersendiri. Wajahnya akan terlihat lebih bercahaya, lebih bersinar, lebih segar meski tidak bermake up, maka jadilah kamu cantik dengan cara seperti itu.

Jadilah kamu Perempuan Yang Baik Dengan Mudah Tersenyum dan peduli Pada Semua Orang
 


Jadilah perempuan yang baik bagi orang lain, peduli pada orang lain dan suka memberikan senyuman pada orang-orang yang kau temui, (tidak pada cowok yang gak kamu kenal ya).
Seseorang yang murah senyum biasanya merupakan pribadai yang baik dan memiliki tingkat kepedulian yang tinggi. Maka tersenyumlah dan berilah senyuman yang tulus pada orang-orang yang kamu temui, jangan senyum yang modus atau karena cari muka.

Jadilah Kamu Perempuan Yang Menawan Bukan Karena Penampilanmu Melainkan Dengan Sopan Santun Yang Baik
 

Jika ingin menjadi perempuan yang tampak menawan, istimewa, berbeda dari wanita kebanyakan, jagalah akhlakmu, jagalah sopan santunmu. Bukan hanya pada orang yang lebih tua darimu saja namun juga pada seusiamu dan yang lebih muda dari dirimu.

Menjaga sopan santun itu gak harus di hadapan yang lebih tua saja namun juga dihadapan semua orang. Jangan mengandalkan penampilan saja untuk dilihat menawan bagi orang lain, sebab kalau kau tak pandai menjaga sopan santunmu kau tetap saja akan dicap buruk atau murahan oleh orang lain.

Jadilah Kamu Yang Dapat Memikat Hati Bukan Karena Keseksianmu Melainkan Karena Keimanan Yang Kamu Tujukkan

 
Jadilah kamu sebagai perempuan yang mampu atau mudah memikat hati orang lain, bukan hanya orang yang kamu cintai saja namun juga semua orang, bukan untuk mendapat perhatian saja namun memikat hati agar bisa menjaga tali persodaraan.

Jadilah wanita yang mudah memikat perhatian orang lain bukan untuk cari mukan dan tidak dengan cara pamer keseksian melainkan dengan cara menunjukkan keimananmu. Tunjukkan bahwa kau adalah pribadi yang taat pada Agama, taat pada kedua orang tua namun tidak dengan cara mengatakannya melainkan dengan cara menunjukkannya dengan sikapmu.

Jadilah Perempuan Yang Hebat, Bukan Hanya Karena Kamu Bisa Melakukan Banyak Hal Namun Karena Ketabahan Saat Menghadapi Hal Yang Menyakitkan

 
Jadilah kamu perempuan yang hebat, bukan hanya dengan cara kamu bisa melakukan banyak hal atau bisa mendapatka apapun yang kamu mau, atau dengan kecerdasanmu namun juga dengan cara menjadi pribadi yang tabah.

Tabah meski disakiti, dikecewain, dihina, diganggu. Serta tabah dan sabar dalam menghadapi cobaan hidup yang sedang Allah berikan padamu.

Dan Jadilah Kamu Sebagai Perempuan Yang Berguna Bagi Orang Lain Dan Juga Bagi Agamamu


Dan jadilah kamu sebagai perempuan yang berguna, berguna bagi orang lain, bagi agamamu dan juga bagi dirimu sendiri. Jadilah pribadi yang suka berbagi bukan suka mengambil atau menerima saja. Dengan begitu kamu pun tetap akan terlihat cantik yang sesungguhnya.

sumber : humairoh.com

Back to top
JASA TOKO ONLINE di Facebook

×